Kondisi jembatan penghubung ke Sekolah SMK Katolik Werdhi Agung, Desa Kinomaligan, Kecamatan Dumoga Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondow. Dokumentasi oleh Tim TN

FajarTotabuan.com – Untuk terciptanya "Good Governance" dalam suatu Pemerintahan, salah satu hal yang harus diperhatikan yakni sarana penghubung (jembatan) baik darat maupun laut. Tentunya dengan adanya tunjangan pemerintah dalam rangka mensejahterahkan masyarakatnya, harus diadakannya sarana penghubung atau jembatan untuk melakukan seluruh aktifitasnya baik dalam pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan berbagai macam aktifitas lainnya.
Namun turut disayangkan dan sungguh miris, seperti yang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow tepatnya di Desa Kinomaligan Kecamatan Dumoga Tengah, sarana penghubung atau jembatan antara pemukiman dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Katolik Werdhi Agung ternyata sampai saat ini kurang mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow.
Tentunya hal ini patut dipertimbangkan oleh pihak Pemerintah, karena jembatan penghubung ke SMK Katolik Werdhi Agung hanya dengan menggunakan papan kayu kecil. "Kasihan siswa, saat melewati sungai harus melepaskan sepatu dan melewati kayu kecil," ungkap salah satu Guru SMK yang tidak ingin namanya dipublis di Media, Selasa kemarin (12/09).
Ia pun berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong bahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) untuk dapat memperhatikan keluhan mereka. “Kami sudah ajukan proposal ke daerah namun sampai dengan saat ini belum direalisasikan," katanya.
Terkait usulan pembangunan jembatan penghubung tersebut, menurutnya pengusulan tentang jembatan penghubung itu sudah dilakukan sejak masa kepemimpinan Bupati Salihi B Mokodongan. "Kami berharap Pemerintahan yang baru, Bupati dan Wakil Bupati dapat mendengarkan aspirasi meski hanya lewat Media," harapnya.
Melihat aktivitas perjalanan keseharian para siswa, selaku guru ia pun merasa malu terhadap siswa sebagai generasi penerus bangsa jika perjalanan ke Sekolah saja hanya menggunakan papan kecil pengganti jembatan yang tak kunjung diperbaiki.
"Mengapa pemerintah hanya memandang sebelah mata pendidikan anak bangsa, Pak Gubernur yang kami cintai, tolonglah berikan bantuan kepada anak bangsa yang masih pergi ke sekolah harus melewati jembatan kayu,” bebernya.
Terkait dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Bolmong Djafar Paputungan S.Pd mengatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait. 
"Kalo soal bangunannya, tentu saya bisa bantu komunikasi dengan Provinsi. Namun, keluhan ini jembatan penghubung ke Sekolah urusannya PU, tapi saya akan koordinasi dengan PU Kabupaten," tutur Kadis Pendidikan Bolmong.
Terpisah, Kepala Dinas PU Bolmong Ir Norma Makalalag pun mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan dari warga sekitar. "Saya akan cek di lapangan, namun Sekolah dapat usulkan ke Pemkab. Siapa tau dapat dianggarkan pada APBD 2018 mendatang,“ pungkas Makalalag.

TN / SVG

Post A Comment:

0 comments: