FajarTotabuan.com - Tak Ingin Kebakaran Jenggot dalam menyediakan sembilan bahan pokok (sembako) jelang bulan puasa 2016 Masehi atau 1437 Hijiri'ah, membuat Kepala Dinas Perindustrian dan Pertambangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jenny Karouw sudah mewanti-wanti akan kelonjangkan permintaan pasar.
Jenny menjelaskan, jelang bulan puasa ini pastinya permintaan sembako akan terus meningkat terlebih nanti saat hari raya. Namun hal tersebut terus di monitoring oleh instansinya.
"Stok harus aman secara keseluruhan, bukan hanya di Bolmong. Tetapi di Seluruh Sulut juga," ujarnya, kepada wartawan media ini, selasa (10/05/2016).
Diruang kerjanya, Jenny juga menuturkan jika pihaknya selalu memonitoring jika terjadi kenaikan harga secara ekstrim jelan bulan suci milik umat muslim ini.
"Kami selalu momintoring harga sembako. Jila terjadi kelonjakan kita langsung lakukan operasi pasar," tuturnya.
Dirinya menjelaskan, biasanya terjadi kenaikan harga atau inflasi adalah rica, karena permintaan masyarakat akan rica begitu tinggi dengan kebiasan makan masyarakat Sulut yang hobbi makanan pedas.
"Biasa terjadi inflasi itu rica, tapi kita berusaha seminimal mungkin untuk menekan agar tidak terjadi inflasi. Permintaan rica yang sering terjadi inflasi, biasa sampai harga 100rbu perkilonya," ungkapnya.
Pencegehan sendiri, Disperindag Sulut terlah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulut. "Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mengatur jadwal panen raya agar bersamaan dengan permintaan masyarakat yang tinggi," tandasnya. (Arm)
Post A Comment:
0 comments: