Yusri Damopolii, Kepala Diknas Boltim/ist.
FajarTotabuan.com – Menyikapi pemberitaan di sejumlah Media massa beberapa waktu lalu terkait dengan minimnya anggaran di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Tutuyan, dimana Alokasi anggaran hanya sebesar Rp300 juta pertahun, ditanggapi oleh Kepala Dinas Pendidikan (Dispen) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Yusri Damopolii.
Yusri menerangkan bahwa, kebutuhan anggaran di SKB bukan lagi kewenangan Dinas untuk memenuhinya namun hal tersebut tergantung keputusan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD).
“Itu kan sudah UPTD, maka mereka mengatur rumah tangganya sendiri. Kalau untuk anggaran yang dialokasikan ke SKB, itu tergantung keputusan TAPD,” kata Yusri.
Menurutnya, kebutuhan operasional di SKB tergantung program yang mereka susun yang kemudian akan dirasionalisasi oleh TAPD. "Jadi,ditanyakan apakah jumlah Rp300 juta setahun yang dialokasikan ke SKB Tutuyan tahun ini cukup atau tidak, ya sesuai kebutuhan programnya," terang Mantan Kepala Sekolah SMA Kotabunan tersebut.
Dirinya menjelaskan, kegiatan utama SKB salah satu diantaranya adalah melaksanakan program ujian Paket. Program tersebut dilaksanakan setiap tahunnya disamping beberapa kegiatan lainnya.
"Biasanya SKB itu kegiatan utamanya seperti pelaksanaan ujian paket A, B dan C. Nah kalau memang kegiatannya cuma itu, mungkin dana tersebut cukup. Tetapi kalau ada program seperti pelatihan khusus ke masyarakat dan lainnya, belum lagi perawatan gedung, tentu harus ditambah,” jelas Yusri belum lama ini.
Dia menambahkan, pihak Dinas Pendidikan sendiri bukanlah satu-satunya Satuan Kerja (Satker) pengguna gedung SKB. Meski begitu, jika ada kegiatan pihaknya akan membantu minimal untuk biaya perawatan.
“Kalau kebutuhan gedung seperti BBM genset dan kebersihan juga harus ditanggung SKB, maka mereka pasti kesulitan. Karena itu, siapa saja pengguna fasilitas di situ, baiknya turut membantu minimal biaya perawatannya,” tambah Yusri. (Fery)
Post A Comment:
0 comments: