Ketua Komisi IV DPRD Sulut, James Karinda (Foto:Google)

FajarTotabuan.com - Tahun ajaran baru segera dimulai, sejumlah pelajar yang telah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat telah disibukkan dengan pendaftaran di perguruan tinggi demi meraih status mahasiswa.

Namun, dalam masa perekrutan disetiap perguruan tinggi terkhusus di Sulawesi Utara (Sulut) sering terselip prakter Pungutan Liar (Pungling) kepada para pendaftaran.

Warna-warnai KKN (pungli-red) ini sepertinya sudah tercium oleh Komisi IV Dewan Pewakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulut. Hingga intansi tersebut, berencana akan memprioritaskan bersih-bersih dari praktek Pungli.

Dijelaskan Ketua Komisi IV, James Karinda minggu ini, Komisi yang membidangi Pendidikan itu, akan turun lapangan (turlap) untuk memberantas pungli yang kerap melanda para calon Mahasiswa.

"Ini sudah musim pendaftaran jadi, kita akan turun mengawal masyarakat dari pungli," ujar Karinda, selasa (12/07) pagi tadi.

Karinda menerangkan, praktek seperti ini sering dimanfaatkan para oknum-oknum dalam intansi pendidikan perguruan tinggi dan lainnya, dengan memainkan rasa takut akan ssulitnya hingga tidak lulus untuk masuk di perguruan tinggi tersebut.

"Terlebih Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang orang miskin diberatkan, dengan mendapatkan UKT tinggi," tungkasnya, diruang kerja.

Tak hanya itu saja, pihaknya juga (Komisi IV-Red) akan melakukan survey disejumlah SMA sederajat berkelas untuk menghindari praktek Pungli.

"Ya, SMA juga karena itukan sudah kewenangan kami," tutupnya. (Arm)

Post A Comment:

0 comments: