Pansus Mulai Obrak-Abrik RPJMD Pemprov Sulut
Saat Rapat Pansus RPJMD Tengah Berlangsung (Foto:Arm)

FajarTotabuan.com - Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) milik Pemeritah Provinsi Sulut dalam jangka waktu lima tahun mendatang telah disusun Program Kerja (Pokja) yang diketuai oleh Roy Roring.

Namun draft tersebut, nyatanya tak memuaskan Panitia Khusus (Pansus). Terbukti dalam rapat antara Pokja dan Pansus yang berlangsung, kamis (23/06) diruang rapat satu, terlihat, sejumlah anggota Pansus menghujani Pokja dengan pertanyaan-pertanyaan.

RPJMD pun mulai diobrak-abrik dari segi Politisi, teknis bahkan Administrasi. Hal tersebut, mulai nampak saat  diketahui Prediksi dari Pokja jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak bisa naik secara signifikan.

Karena dinilai Pansus, Gubernur menargetkan Sulut menjadi icon pariwisata di Indonesia Timur. Jadi seharusnya PAD harus naik secara signifikan.

 "Jika Pendapatan tidak bisa naik dengan signifikan maka hanya retorika saja yang disampaikan Gubernur dalam membangun perekonomian Sulut," ujar Edison Masengi, anggota Pansus RPJMD.

Karena menurut Edison, disetiap membawakan sambutan, pastinya, Gubernur sering mengatakan akan membangun perekonomian Sulut.

"Sekali pun kecil harus ada pendapatan yang naik, karena kebijakan banyak membantu lewat pendapatan, kan target Gubernur juga ada KEK, TOL, yang akan menunjang," tambah Edison.

Senada dengan itu, Sekertaris Pansus RPJMD, James Karinda juga mengatakan dengan melihat RPJMD apakah Pemprov Sulut mampu menganggarkan semua ini.

"Apakah mampu menganggarkan 97 program dengan program turunannya. Karena ini yang akan mengawasai adalah kita dan nantinya jika ini menjelma sebagai APBD kita juga akan memgawasi itu," tungkasnya.

Senada dengan itu, Anggota Pansus, Ayub Ali Albugis juga mempertanyakan apakah RPJMD yang disusun Pokja sudah diketahui Gubernur Sulut atau tidak.

"Jangan sampai Pak Gubernur belum membaca ini, nanti ini blunder," ujar Ayub.

Karena Ayub menilai, Pokja dalam menyusun  RPJMD terlihat tidak optimis. "Karena terlihat pokja takut-takut dalam menyusun program, hingga kita berinsiatif untuk bertemu dengan pak Gubernur mengkonsultasikan hal ini," tungkas Ayub. (Arm)

Post A Comment:

0 comments: