FajarTotabuan.com - Pelantikan Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN), Sehand Salim Landjar yang dilakukan oleh Ketum DPP PAN Zulkifli Hasan Selasa, (17/05) sempat diwarnai dengan demo menolak pelantikan.
Aroma keretakan PAN Sulut antara Kubuh Mantan Ketum DPW PAN Sulut Hj Tatong dan Ketum DPW PAN Sulut saat ini (Sehan-red) mulai tercium.
Pasalnya, dalam aksi tersebut, insiden Pembakaran Bendera PAN sempat terjadi. Protes yang dinilai berbagai pihak arogan itu, seakan menambah bumbu aroma keretakan tersebut. (Baca Juga : Disewa 500 ribu Dipimpin Oknum Kontraktor Untuk Bakar Bendera PAN)
Sementara itu, Wakil Ketua I Bidang Pembinaan Organisasi dan Keanggotaan (POK) DPW PAN Sulut, Hi Ayub Albugis mengakui Dinamika politik tubuh partai pastinya ada dan itu lumrah. "Dinamika di setiap partai pasti ada," ujar Ayub, kamis (19/05) siang tadi.
Meski Begitu, Pelantikan Eyang sapaan Akrab Sehand ini, sudah sesuai dengan Konstitusi Partai. Serta diakui Ayub tidak ada kesalahan dalam pemberian amanah Eyang selaku Ketum DPW PAN Sulut.
"Pelantikan yang sudah ditetapkan oleh ketua umum kita (Zulkifli Hasan-red) sudah sesuai dengan konstitusi partai. Karena sudah ditetapkan pada Musyawarah Wilayah (Muswil) Sulut," terangnya. (Baca Juga : Sehan Landjar Resmi Duduki DPW PAN Sulut dan Akan Segara Gelar LKAD)
Ayub yang juga anggota DPRD Sulut ini mengatakan keputusan Eyang selaku ketum DPW PAN Sulut sudah keputusan mengikat dan tak bisa diganggu lagi. "Suka dan tidak suka, senang dan tidak senang itu biasa. Tapi kita tidak boleh jika tidak senang dan membatalkan Eyang menjadi Ketum PAN Sulut," kata Anggota Komisi III ini.
Ayub menegaskan kembali, Eyang terpilih sesuai Anggaran Dasar (AD)/ Anggaran Rumah Tangga (ART) Partai dan sesuai mekanisme yang berlaku di tubuh PAN sendiri.
"Jadi ketua umum melantik secara langsung berarti secara definitif Wilayah Sulut diberikan tanggung jawab kepada saudaraku Sehan Landjar," pungkasnya. (Arm)
Post A Comment:
0 comments: