Goresan Pena Survivenya Partai GOLKAR
Penulis : Sonny Udjaili

Partai Politik, merupakan Instrumen Demokrasi dalam perjalanan Bangsa Indonesia.Tanpa Partai Politik, prosesi peminangan, hingga hari eksekusi, takkan pernah menarik tanpa mereka.

Menariknya, dari sebagian banyaknya Partai politik hari ini yang timbul tenggelam, ada juga Partai Politik yang sejak Zaman Orde Baru (ORBA), masih tetap survive mempertahankan basis Massa hingga posisinya.

Sebut saja Golongan Karya (GOLKAR). Partai berlambang Pohon Beringin ini merupakan Partai yg bisa dikatakan memiliki system Demokrasi yang cukup baik dalam setiap pertarungan internal.

Mereka seakan tak pernah terdogmaisasi dengan 1 figur kepemimpinan atau sekedar mengkultuskan seseorang. Artiannya perjalanan pengkaderan dalam tubuh Golkar itu sendiri berjalan dengan baik.

Tingkat elektabilitas, yang jarang bertengger dibawah peringkat 5 secara Nasional, menandakan bahwasanya Partai Golkar masih begitu diperhitungkan dalam percaturan Politik skala Nasional.

Setiap yang lahir sebagai pucuk kepemimpinan dianggap sebgai kader terbaik dalam internal, namun sering dianggap sebagai kader yang rapuh ruang lingkup eksternal.

Perhelatannya pun juga begitu menarik bagi kalangan tokoh dengan Politik Nasional, maupun pengamat, yang hanya sekedar membaca peta pertarungan siapa yang bakal menduduki pucuk kepemimpinan kelak.

Artiannya, dalam konteks perhelatan demokrasi secara internal, Golkar lah yang sangat matang, terlepas dari isu-isu money politic dalam penyelenggaraannya. Surya Paloh, Wiranto, maupun Prabowo Subianto merupakan kader-kader yang dianggap sebagai kader terbaik

Sebelum ARB keluar sebagai pemenang dalam kontestasi pemilihan Ketua Umum. Juga permasalahan dualisme kemarin yang membenturkan antara ARB dan Agung Laksono sebgai ketua umum.

Namun, terlepas dari seluruh permasalahannya, Golkar lagi-lagi saya nyatakan sebagai Partai yang Sempurna memanagement konflik internalnya. Kuncinya adalah, Golkar tidak pernah termaktub pada satu mata Rantai Makanan saja.

Mereka mengakar, menguatkan dirinya tidak pada 1 titik, tapi berpencar mencari titik-titik paling tepat untuk saling menguatkan batang tunggalnya.

Post A Comment:

0 comments: