Gelar Muslem ke-2, LKBHMI HMI Cabang Manado Sertai Dengan Dialog Publik
Pasca Pembukaan, Terlihat  Pengurus Cabang HMI Lakukan Foto Dengan  Narasumbet dialog, ist

FajarTotabuan.com - Guna melanjutkan kepengerusan dan mengganti direktur eksekutif yang baru, maka pada hari Kamis (22/04) malam, Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Mahasiswa Islam (LKBHMI) HMI Cabang Manado menyelenggarakan Musayawarah Lembaga (Muslem) ke-2 yang digelar di Aula Kantor Walikota Manado.

Muslem yang mengangkat tema "Strategi Hukum dalam Pengembangan Sektoral Maritim Demi Percepatan Pembangunan Nasional; Sulut sebagai Pintu Masuk Perdagangan ASEAN" ini dibuka secara langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manado, Masril Karim, SIP. 

Ketua Panitia Muslem LBHMI ke-2, Rudi Umaternate dalam laporannya, lebih menekankan dan menyinggung masalah waktu. "LKBHMI mulai saat ini harus komitmen terhadap waktu, " kata Uter, sapaan akrabnya.

"Jadi, kalau ada atau tidaknya undangan, acara tetap dimulai sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh panitia. Konsisten dengan waktu itu penting," tegasnya.

Sementara, Direktur Eksekutif  LKBHMI HMI Cabang Manado, Rahmat Hidayat Suadu, SH dalam sambutannya sangat berharap, agar kepengurusan berikut yang mengganti kepemimpinnya, lebih memprioritaskan pengawalan. Baik itu pemerintah, dan lebih penting mahasiswa dan masyarakat yang membutuhkan advokasi masalah hukum.

"Bisa mengawal program-program pemerintah dalam hkal kemaritiman, juga mengayomi mahasiswa dan masyarakat," harap Dayat.

Ketum HMI Cabang Manado, Masril Karim, SIP sebelum membuka secara resmi Muslem, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada panitia, juga menaruh harapan kepada pengurus LKBHMI berikutnya, agar lebih bersinergi dalam menampung keluhan-keluhan masyarakat, dan mengawal program pemerintah.
"Apalagi, saat ini pemerintah sedang menggenjot sektor kemaritiman. Pengawalan sangat diperlukan, karena ini sangat menguntungkan pengusaha dan korporat," harap Masril.

"Belum lagi, saat ini sedang ramainya isu-isu reklamasi pantai," tambahnya, kemudian membuka secara resmi kegiatan Muslem.

Pembukaan Muslem ini dirangkaikan dengan dialog publik, yang menghadirkan narasumber-narasumber yang berkompeten di bidang hukum. Di antaranya, Letnan Kolonel (Letkol) Wahyu Nugroho, SH, MH dari Lantamal VIII Manado, yang membawakan materi "Masalah Peran Lantamal VIII dalam Meningkatkan Kedaulatan Negara di Laut". 

Ada juga Glady Kawatu, SH, M.Si, Kepala Biro Hukum Pemprov Sulut, serta Pricillia E. Pande-Iroot, SH,MH, dosen hukum laut Internasional Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Manado. (Muzakir Rahalus)

Post A Comment:

0 comments: