Ilustrasi coret-coret seragam
FajarTotabuan.com - Suatu kebiasaan buruk yang sudah membudaya di kalangan siswa dan siswi Sekolah Menangah Atas (SMA), bahkan di tingkat SMP adalah tradisi corat-coret seragam sekolah pasca hasil ujian nasional (UN) diumumkan.
Kebiasaan buruk seperti ini adalah sebagai suatu ekspresi senang dengan hasil yang telah mereka capai selama belajar di bangku sekolah. Suatu tradisi yang sudah tidak asing lagi, baik di sekolah-sekolah nasional yang ada di kota-kota besar, bahkan di daerah dan desa.
Mengantisipasi agar perilaku seperti ini tidak terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong melalui Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas), menegaskan kepada seluruh siswa SMA dan sederajat yang telah melaksanakan UN, pada saat pengumuman kelulusan sebaiknya menghindari tradisi coret-mencoret pakaian seragam sekolah.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Diknas Pemkab Bolmong, Drs Olii Mokodongan, di mana dirinya mengatakan, kebiasaan melakukan corat mencoret seragam sekolah, sebaiknya dihindari dan ditinggalkan.
“Sebaiknya coret-mencoret pakaian seragam sekolah, tak perlu dilakukan, mengingat ada hal lain yang lebih bermanfaat. Misalnya bagi siswa yang sudah selesai mengikuti UN, melakukan kegiatan sosial dengan mengumpulkan semua seragam sekolah mereka untuk disumbangkan kepada adik kelasnya, terutama yang lebih membutuhkan,” kata Olii, Kamis (21/04) kemarin.
Coret-mencoret pakaian seragam sekolah ketika usai pengumuman kelulusan, diakui Olii, merupakan bentuk kegembiraan dan euforia yang sangat berkesan. Tapi, akan jauh lebih bermanfaat ketika kita mengumpulkan seragam, kemudian disumbangkan kepada adik kelas yang membutuhkan, itu jauh lebih bermanfaat dibanding di corat- coret.
Olii sangat berharap partisipasi dari sekolah untuk melakukan pengawasan terhadap anak sekolah yang tinggal menunggu pengumuman hasil UN.
“Siswa yang sudah selesai UN, harus terus dipantau. Jangan sampai karena mereka terbawa suasana sudah selesai UN kemudian terjadi hal-hal yang tidak dinginkan dan merugikan mereka sendiri,” harap Mokodongan. (Zack)
Post A Comment:
0 comments: