Wakil Ketua I DPRD Bolmut, Arman Lumoto. /Ist
FAJARTOTABUAN.COM, BOLMUT - Kasus tertinggalnya tampon di mulut rahim pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), diduga bias dari geseken internal yang terjadi di rumah sakit milik Pemkab Bolmut tersebut.
Wakil Ketua I DPRD Bolmut, Arman Lumoto akhirnya angkat bicara. Menurutnya, pimpinan daerah agar jangan hanya tinggal diam atas adanya konflik yang terjadi di RSUD tersebut.
“Kami dari pihak DPRD sangat menyayangkan adanya konflik yang terjadi di RSUD Bolmut itu. Bupati seharusnya cepat turun tangan,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, konflik ini harus secepatnya diselesaikan sebab saat ini sudah sangat jelas apalagi telah terjadi kubu-kubuan dan ini bisa menyebabkan tidak maksimalnya pelayanan terhadap pasien.
“Kami berharap agar pemerintah daerah segera mencari solusi terbaik soal adanya konflik yang terjadi, sebab hal ini dapat memicu ketidaknyamanan pasien. Konflik internal ini sudah sangat 'membahayakan' pasien,” terang almnus UMI Makassar itu.
Semetara itu, Direktur RSUD Bolmut, dr. Fitriani Akub, saat ditemui di ruang kerjanya, membenarkan ketidakharmonisan sesama perawat di RSUD Bolmut.
“Itu persoalan internal RSUD dan segera saya selesaikan. Ini hanya salah paham saja. masyarakat sajalah yang menilai. Kami saat ini hanya akan terus menjalankan tugas dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tukasnya. (*/Lily)
Post A Comment:
0 comments: