Korban Segera Ditolong Warga, Saat Jatuh Dari Menara. / foto diambil dari Facebook : Fera Detu Basura
FajarTotabuan.com - Malang nasib yang dialami perantau satu ini, pasalnya, Joko (40) warga asal Saragen, Jawa Timur (Jatim), dan temannya Aping Mokodongan (18) warga Domisil, Kecamatan Sangtombolang hendak memasang antipetir di ujung menara mesjid Al-Munawwar, namun harus jatuh hingga terbujur kaku tak bernyawa.
Kronologis kejadian, saat Joko bersama Aping yang diketahui berprofesi sebagai buruh bangunan di Mesjid termegah di Kota Kotamobagu, hendak memasang antipetir di menara lantai tiga.
Saat hendak keatas, keduannya menggunakan lift pekerja. Sebelum pergi, joko sempat mengatakan, jangan naik kalau tidak berani kepada temannya Yadi Monoarfa (20).
"Kalau takut, tak usah ikut sampai ke atas (lantai 3-red)," kata Yadi, salah satu saksi mata, saat mengutip kalimat Joko.
Baca Juga : Keseblasan SKPD Bolmong Pencundangi Wartawan 3-1, Channy : Seandainya Ada Sepak Bola Wanita
Aping pun menuruti permintaan Joko, siapa sangka itu, menjadi permintaan terakhir Joko kepada Yadi. Pasalnya, lift yang ditumpangi Joko yang ditemani Aping harus jatuh lantaran labrang lift putus.
Suara jatuh terdengar sangat keras, selasa (22/03) siang tadi, hingga warga Kelurahan Molinow, Kecamatan Kotamobagu Barat, yang berdekatan dengan mesjid tersebut berdatangan untuk melihat sumber bunyi tersebut.
Baca Juga : Sejumlah Dinas Terancam Tak Mendapatkan DAK 2017
"Iyo, kita lei takage. Suara itu kuat skali," kata Dede, yang sedang berada di rumah sekitar lapangan Molinow, tepatnya dekat dengan Mesjid Al-Munawwar.
Jatuh dengan Ketinggian kurang-lebih 20 Meter, ternyata, membuat nyawa Joko tak terselamatkan. Meski, bersama Aping sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) di Kota Kotamobagu.
Sedangkan kondisi Aping seniri, kian memburuk hingga harus dilarikan ke RS Kota Manado. Saat diperjalanan membawa Aping, masih disekitar Inobonto, ajal pun telah menghampiri Aping. (*/Fery).
Post A Comment:
0 comments: