Harga Beras Di Bolmong "Meroket", Pemkab Bakal Lakukan Operasi Pasar
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Bolmong, Ged Tanor, ist

FajarTotabuancom - Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) yang dikenal dengan penghasil padi terbaik di Sulawesi Utara (Sulut), akhir-akhir ini diterpah dengan kenaikan harga beras di sejumlah pasar.

Sontak, keadaan ini menimbulkan kekhawatiran warga Bolmong sendiri. Pasalnya, saat ini harga besar menurut informasi, berada di posisi Rp 12.000-13.000.

"Harga beras akhir-akhir ini menjadi tinggi, padahal Bolmong kan dikenal dengan penghasil padi," ungkap Sri Rahma Lewa, mahasiswi Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, asal Bolmong ini, senin (15/03).

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong melalui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Bolmong, Ged Tanor, mengungkapkan penyebabnya melambungnya harga beras.

"Salah satu faktor pemicu pedagang menaikkan harga beras adalah buntut dari musim kemarau yang berkepanjangan," katanya.

Musim kemarau itu, membuat padi tidak berkualitas. hal tersebut, membuat produsen sengaja menaikkan harga beras. "Karena produksi padi menurun akibat musim kemarau," jelas Tanor. 

Tak hanya musim Kemarau, Hama dan penyakit serta curah hujan yang mengakibatkan banjir, menjadi indikator penyebab. 

"Faktor lainnya, yakni hama tikus dan curah hujan berkapasitas melebihi batas membuat padi tak berkualitas," jelas Tanor.

Untuk menindaklanjuti itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog agar melakukan operasi pasar. "Di satu sisi kami melindungi produsen, di sisi lain melindungi konsumen. Oleh karenanya, kami akan bekerjasama dengan Bulog untuk mericek harga beras di pasar," terangnya. 

Dia juga menegaskan, apabila ditemukan produsen yang sengaja melakukan penimbunan, maka akan penindakan secara tegas. "Jika ditemukan pedagang nakal, kami akan bertindak tegas," ungkap Kadis. (*/zack)

Post A Comment:

0 comments: