![]() |
Saat terjadi adu mulut |
FajarTotabuan.com - Balapan liar tidak hanya ditemui di kota-kota besar. Kini, olahraga yang tidak mengantongi izin ini, telah menjamur hingga ke kota-kota kecil, bahkan di daerah pedesaan. Karena illegal, para pelaku balap liar biasanya menggelar pertandingannya di malam hari, atau di hari-hari libur, seperti yang terjadi di Desa Kopandakan 1, Kec.Kotamobagu Selatan, Minggu (7/2/2016) yang hampir saja mengundang pertikaian karena banyak warga yang telah dibuat naik pitam.
Pasalnya, kegiatan balapan seperti ini sudah sering dilakukan oleh pembalap-pembalap liar, setelah Jln. Labot Dugian 4 dilebarkan. Karena sudah merasa terganggu dan kesal, warga pun langsung menegur hingga terjadilah adu mulut dan nyaris sampai pada perkelahian antara warga dan gerombolan pembalap liar.
![]() |
Motor yang ditunggangi pria berkaos merah |
Menurut sejumlah warga Kopandakan, adu mulut dan saling membantah itu terjadi ketika seorang dari komplotan balap liar yang menunggangi kendaraan sepeda motor Yamaha Mio Sporty DB 5935 KD (berkaos merah pada foto) ditegur, dan dia membalasnya dengan makian.
"Nimboleh ngoni babalap di sini. Karena ini bukang turnamen, terutama, ngoni pe surat izin juga nyanda ada. Apalagi torang pe sangadi juga so pernah larang. Kalo misalnya kita nyanda togor, sabantar kita yang sangadi mo kase salah," ujar warga tersebut, yang kebetulan saat ini sebagai Hansip di Desa Kopandakan 1 saat menegur komplotan tersebut.
![]() |
Pria Kaos merah, orang yang melontarkan makian |
Merasa jengkel dan kesal dengan teguran itu, salah seorang dari komplotan pembalap liar pun melontarkan kata makian yang dikhususkan pada sangadi di depan beberapa warga Kopandakan 1. "Kuda cuki deng ngoni pe sangadi," maki lelaki berkaos merah setelah ditegur.
Karena tidak senang dengan makian tersebut, warga pun langsung mengejar dan mengerumuni pria itu hingga nyaris dibabakbelurkan. Sontak pria itu pun berteriak memanggil-manggil seseorang yang pada saat itu ada dalam mobil Avanza berwarna putih. "Komandan... Komandan...! Awas jang kase rusak motor eh," teriak si pembalap liar sambil memarkirkan motor yang ditungganginya, di bibir jalan.
Anehnya, Seorang keluar dari mobil dan berujar kepada warga, "Bukan seperti itu Pak. Ini bukan cara untuk menyelesaikan masalah kalau sampai mau dipukul seperti ini. Saya anggota polisi. Jangan seperti ini lah, nanti kita selesaikan saja di Polres." tutur salah seorang pria yang mengaku dirinya sebagai anggota polisi.
Karena ada yang mengaku sebagai Anggota Polisi, warga pun mulai terdiam. Seakan mengiyakan, kalau permasalahannya nanti diselesaikan di Polres Bolmong. Walau demikian, timbul pertanyaan dari masyarakat, kalau memang ada anggota polisi dalam komplotan tersebut, kenapa dia tidak melarang balapan liar, tapi ikut bersama-sama meramaikan.
![]() |
Anggota polisi yang diduga ikut meramaikan balap liar |
Sampai berita ini ditulis, pria yang memaki Sangadi Desa Kopandakan 1 dan lelaki yang mengaku sebagai anggota polisi itu belum diketahui identitas jelasnya. Walau demikian, warga berjanji akan menuntut perlakuan tersebut. "Kita nyanda tarima bae. Deng, so pasti kita mo tuntut pa dia yang da momake pa torang pe Sangadi," pungkas Hansip yang akrab disapa, Papa Didi. (Zack)
Post A Comment:
0 comments: