Wah, Bupati Boltim Doakan Warganya Dapat Musibah
Bupati Boltim, Sehan Salim Landjar (Foto:ist)

FajarTotabuan.com - Tega benar yang dilakukan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehand Landjar kepada warganya, hanya karena tidak memilih dirinya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2015 lalu, sehingga bertingkah seperti akan mengusir masyarakat setempat.

Dugaan ini terkuak setelah sejumlah warga Boltim datang melakukan aksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), pada senin (23/05) sore.  

Para warga yang datang dari Boltim itu, mengaduhkan nasib mereka atas Postur kepemimpinan Sehan yang disinyalir mengkotak-kotakan hak warga Boltim. Padahal, sejak menjadi Bupati dirinya adalah milik warga Boltim. 

"Dia pernah mengatakan di publik masyarakat yang tak memilihnya bukan masyarakat Bolaang Mongondow Timur dan kami punya bukti rekaman," ujar Rits Tumewo, saat mencontoh perkataan Bupati Boltim kepada publik. (Baca Juga : Sehan Berulah, DPRD Sulut Janji Ke Boltim)

Lantas, penderitaan warga Boltim belum sembuh atas dugaan perkataan yang sering di pertontonkan didepan umum. Mereka juga mewakili masyarakat lainnya mengeluhkan atas seluruh tim sukses yang menjadi perangkat desa.

"Segala urusan dengan pemerintahan didominasi dengan tim sukses, Baik di Koordinator Dusun, desa, dan kecamatan. Dimana koordinator ini sangat penting dalam mutasi PNS mauapun pemberhentian Kepala Desa. Intimidasi juga sampai tenaga honores karena tidak memilih beliau (Sehand-red)," tutur Tumewo. 

Alhasil mereka merasa telah dibeda-bedakan hanya karena beda pilihan saat Pilkada Boltim tahun 2015 yang dimana mereka tak memilih Sehand Landjar dan Rusdi Gumalangit sebagai Bupati dan Wakil Bupati Boltim pada Periode saat ini. 

"Sehingga saat ini kami merasa dikotak-kotakkan. Saat ini kami tidak merasa kepemimpinan Beliau (Sehan) tak sesuai dengan Asas dan Pancasila namun yang terjadi saat ini sistem kerajaan," ungkap Tumewo. (Baca Juga Boltim Produksi 3.225,62 Ton Ikan Dalam Setahun)

Tak habis sampai disitu, bahkan pihaknya pernah mengaduh di DPRD Boltim tapi tak pernah diindahkan. Keadaan ini diperparah dengan Anggota DPRD Boltim yang sering ke ruangan Bupati bukan Bupati yang dipanggil atas aduhan mereka tadi.

"Bahkan kami pernah melakukan aksi di Kantor Pemerintah Kabupaten tapi jawaban Bupati kalian tak punya hak memprotes saya karena kalian tidak memilih saya. Padahal kami hanya mau meminta kenjelasan atas semua yang telah terjadi," keluh Tumewo bersama rekan-rekan lainnya. 

Lebih parahnya lagi, dari penuturan warga Boltim yang datang sore itu jika Bupati Sehan pernah meminta warga Boltim yang tak memilihnya untuk pindah dari daerah tersebut. 

"Warga saya hanya 26 ribu (Jumlah suara Sehad pada Pilkada) dan dipersilahkan angkat kaki dari Boltim dan kami punya bukti rekaman, kalau bapak memperkanankan kami akan memperdengarkan rekaman itu," ujar Hendra Mamonto warga Boltim yang juga ikut mengaduh.

Sementara itu, Koordinator Aksi Buhari Latejo mengatakan hal yang lebih memperihatinkan lagi atas sikap Bupati Sehan yang tega sampai mendoakan keburukan kepada warga yang tak memilihnya pada Pilkada 2015 lalu.

"Dia Meminta kepada Allah SWt agar warga yang lain dimintakan musibah, dan di juga pernah mengatakan cari Bupati kalian di Daerah yang lain, pernyataan beliau sangat menyakitkan sekali kepada kepada masyarakat itu pernyataan beliua pada monmen-momennya (pada acara publik-red)," ujar Buhari.  

Latejo juga menyesali perbuatan Bupati Sehan Landjar yang enggan menghadiri hajatan masyarakat yang tak memilihnya. "Itu penyampaian, ada juga seperti tindakan, seperti saya  tak mau hadir dalam  acara hajat hidup maupun mati pada warga yang berlawanan (Tak memilihnya pada Pilkada-red)," pungkas Buhari. (Arm)

Post A Comment:

0 comments: