Dialog Kebudayaan yang tengah berlangsung - Foto bersama usai Dialog.
FajarTotabuan.com - Forum Mahasiswa Kota Tidore Kepulauan (Fomakati)-Manado, Sabtu (23/04) menggelar dialog terbuka di Aula Kantor Walikota Manado, Jl. Balai Kota No.1, Tikala Ares, Tikala, Manado.
Diselenggarakannya dialog terbuka ini sebagai upaya menumbuhkan cinta tanah air, kepedulian, rasa memiliki dan tanggungjawab oleh mahasiswa/i asal Tidore, dalam rangka memeriahkan Hari Lahir (Harla) Kota Tidore, yang sudah berumur 908 tahun.
Dengan mengangkat tema ; "Meneropong Tidore Sebagai Kota Budaya Menghadapi MEA (Proyeksi Kota Tidore 5 Tahun ke Depan", narasumber-narasumber yang dihadirkan oleh panitia pun adalah orang-orang yang sangat berkompeten ketika berbicara mengenai budaya. Di antaranya, Sultan Tidore, Hi. Husain Syah dan Budayawan Sulut, Bang Reiner Emyot Ointoe.
Sedangkan narasumber yang tak berkesempatan hadir, yakni Walikota/Wakil Walikota Tidore Kepulauan (Tikep), dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tikep.
Sebelum masuk ke acara inti yakni dialog terbuka, dalam perayaan tersebut juga dirangkaikan dengan selingan-selingan tarian daerah. Ada Tarian Kie Raha, Tarian Papua Gam Sio, serta tarian yang dipersembahkan oleh mahasiswa/i asal Weda, Petani, dan Maba, yakni tarian persaudraan 3 negeri.
"Tarian Kie Raha adalah tarian yang menceritakan tentang empat kesultanan kakak beradik yang ada di Moloku Kie Raha, yakni Kesultanan Tidore, Kesultanan Jailolo, Kesultanan Ternate, dan Kesultanan Bacan," begitu bunyi sinopsis yang dibacakan, saat pementasan sedang berlangsung dan langsung disambut dengan teriakan senang, juga tepukan tangan oleh seluruh undangan dan hadirin peserta dialog.
Selanjutnya, dialog yang begitu kental dengan pembahasan budaya lokal ini pun akhirnya bisa selesai walau sedikit larut.
Untuk diketahui, selain paguyuban-paguyuban asal Maluku Utara, ada juga beberapa paguyuban lain, yakni dari Bolaang Mongondow (Bolmong), Gorontalo, dan Sangihe. (Muzakir Rahalus)
Post A Comment:
0 comments: